Rabu, 02 Maret 2011

LPI Berharap Rekonsiliasi dengan PSSI

Di depan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Direktur Liga Primer Indonesia Wijayanto mengungkapkan keinginan mereka untuk rekonsiliasi dengan PSSI. Upaya pendekatan terus dilakukan.

"Kami masih terus mengupayakan (rekonsiliasi)," kata Wijayanto dalam rapat dengar pendapat dengan DPR di Jakarta, Selasa malam 1 Maret 2011.

Arya Abhiseka, General Manager Liga Primer Indonesia, menyatakan, fenomena yang dialami LPI ini bukan pertama kali terjadi di dunia. Fenomena sebuah kompetisi dianggap ilegal oleh federasi sepakbola ini pernah terjadi di India, Thailand, dan Kenya.

"(Di India dan Thailand) akhirnya terjadi rekonsiliasi antara liga yang mandiri dengan federasi," kata Arya.

Sementara di Kenya, fenomenanya, justru liga yang mandiri seperti LPI yang bertahan. Sementara itu, liga yang digelar federasi justru tidak berkembang.

"Mau tidak mau, kami mengambil ini sebagai inspirasi," kata Arya. "Memang pada akhirnya, hanya waktu yang bisa menjawab."

Dari awal, LPI dikonsep mandiri, tidak menggunakan dana publik. Potensi swasta pun cukup besar.

Wijayanto menjelaskan, sebuah survei melansir, potensi sebuah kompetisi sepakbola memutar uang sebesar Rp3,3 triliun. Dana itu diperoleh dari penonton, sponsor, dan hak siar. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar